Cari Blog Ini

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google
Selamat Datang di TENUN ANGEL............Diminta kepada seluruh pengunjung TENUN ANGEL, untuk mendafar di kedua Banner dibawah ini, karena anda akan dibawar oleh mereka

TENUN ANGEL

↑ Grab this Headline Animator

Video Proses Pembuatan Ulos

TENUN ANGEL PADA PELATIHAN ( DIKLAT ) KEWIRAUSAHAAN BAGI PENGELOLA KOPERASI DAN UKM

Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Sumatera Utara mengadakan Pelatihan ( Diklat ) Kewirausahaan Bagi Pengelola Koperasi dan UKM. Tenun Angel, yang menjadi salah satu utusan Dinas Koperasi Serdang Bedagai dari bidang UMKM, mengikuti Pelatihan ( Diklat ) tersebut yang diselenggarakan mulai tanggal 17 s/d 21 April 2012 di Gedung UPT Pelatihan Koperasi Dan UMKM Provinsi Sumatera Utara, di jalan Gatot Subroto KM 55 Medan.
Pelatihan pada hari pertama yang dibawakan oleh Bapak Tarsim Purba, mengajarkan kepada para peserta pelatihan, bagaimana caranya mengembangkan usaha kecil supaya cepat berkembang, dan bisa melakukan ekspansi dan transformasi hingga menuju usaha eksportir atau importir.
Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pengurus / Pengelola KUKM Angkatan II ini diikuti sebanyak 66 peserta dari seluruh Kabupaten yang ada di Sumatera Utara. Adapun para peserta tersebut adalah:

  1. Z.A. CAPAH Dari Koperasi BNA. Sejahtera   LABUHAN BATU SELATAN
  2. ROBEL SITANGGANG Dari KOPDIT CU. Maranatha Tebing Tinggi
  3. FARIDA Dari KOPWAN KARYA BERIAMA Delitua Medan
  4. LINDA SITOHANG Dari KSP PKK Bintang TARABINTANG
  5. DORASI BERUTU Dari KSU. Mersiurupen PAKPAK BHARAT
  6. R. HIDAYATI br SEMBIRING Dari  KSP TIGA BINANGA Kabupaten KARO
  7. ENNY BESTARI HARAHAP Dari KOPWAN BESAMA  Kabupaten PADANG LAWAS UTARA
  8. NIRMA SARI HARAHAP Dari KOPWAN BESAMA Kabupaten PADANG LAWAS UTARA
  9. JAPILIAN Dari K. TANI MAJU BERSAMA Kabupaten Asahan Desa Sri Paham
  10. RUSDARMAN Dari KSU. MENTARI BERSINAR Kabupaten LABUHAN BATU
  11. JOGI ASPAN PANE Dari BENDUNG BALANG ANGKOLA Kabupaten TAPANULI SELATAN
  12. ASMIR Dari UKM. SUMBER REJEKI Kabupaten DELI SERDANG
  13. JULIANA Y BATUBARA Dari KPN. NIAGA KARMA Kodya SIBOLGA
  14. F. KASFER Dari UKM. DIGITAL PERINTING  Pulau JOHAR
  15. ZULHIKMAH Dari KOPWAN BUDIAH  Kabupaten KARO
  16. RONI RISKI Dari KSP. AL  BAROKAH Kabupaten MANDAILING NATAL
  17. TAMPAN BERUTU Dari KSU NDUMA KT LAKI Kabupaten PAKPAK BHARAT
  18. WILITER SIREGAR Dari TAMBANG PINTU SEJAHTERA Kabupaten TOBASA
  19. HANDI J. S. SIMANJUNTAK Dari KSU GOTONG ROYONG Kabupaten TOBASA
  20. GOLFRID SITORUS Dari KSU. POM  HUMBANG Kabupaten HUMBANG HASUNDUTAN
  21. PAHALANIUS L.RAJA Dari KOPDIT MADUMA Manduamas Kabupaten TAPANULI TENGAH
  22. A. SINURAT Dari KPN SMK N 2 P. SIANTAR
  23. DAUD Dari KIKS ASRI Kabupaten ASAHAN
  24. H. MARJONO .SH Dari KUD NUSA INDAH Kabupaten SIMALUNGUN
  25. HARDI GUNAWAN Dari KSU MULYO Kabupaten BATUBARA
  26. HASAN BASRI Dari KSU SEJAHTERA MIGAS Kabupaten BATUBARA
  27. FUAD NASUTION Dari KOP MAJU JAYA Kabupaten MANDAILING NATAL
  28. HARDI KURNIA AL WASIN Dari KSU ANUGERAH  Tandam Hilir KUALA MADU
  29. SUGANDI Dari KOP TANI TERNAK  BINJAI BARAT
  30. HAFIZA DALIMUNTE S.Psi Dari KSU NABILAH KREATIF Kabupaten LABUHAN BATU SELATAN
  31. NGATIYO Dari TERNAK RUKUN BINJAI
  32. SURIP Dari KSU PUJAKESUMA  PEMATANG SIANTAR
  33. ABD. RAHMAN. SE. Msi Dari KSU UNA KISARAN Kabupaten BATUBARA
  34. MR X. Pemkab BATUBARA
  35. SUPERIANTO Dari UKM KERAJINAN Pasar SIBUHUAN
  36. YANSO PANGARIBUAN Dari STAMBUHU Kabupaten TOBA SAMOSIR
  37. ARMADI SITUMORANG Dari KOP. SAPANGKILALAAN MANDIRI Kabupaten TAPANULI UTARA
  38. HISBUL WATON Dari Pemkab LABURA
  39. M. JAMAL CANIAGO Dari KSU MELATI KUALUH Kabupaten LABUHAN BATU UTARA
  40. YUYUN ANWAR Dari Pemkot TANJUNG BALAI
  41. DEWI. O. ZEIN Dari Pemkab SERDANG BEDAGAI
  42. SELIWATI HUTAPEA Dari Pemkab SERDANG BEDAGAI
  43. MARIA ULFAH Dari KSU TUNAS BANGSA Kabupaten SERDANG BEDAGAI
  44. L. ERNAWATY. E Dari SALIMAH SUMUT
  45. SRI RAHAYU Dari KOPWAN MANDIRI Kodya BINJAI
  46. FEMELIA EKA Dari KOPWAN DEWI SARTIKA Kabupaten BATUBARA
  47. NISMA HANI Dari KOPWAN MANDIRI Kabupaten LABUHAN BATU
  48. LINCE SERLIANA. SH  Dari KOPERASI WANITA MANDIRI Kabupaten LABUHAN BATU
  49. HJ. ROSMIAH HSB Dari KOPWAN MAWADDAH Kec. Arce Kabupaten TAPANULI SELATAN
  50. MARDIAH SURTI Dari KSU BERINGIN Tj. BALAI
  51. JULIANTO PURBA Dari KSU KARYA TIRTA Kabupaten SIMALUNGUN
  52. HERI WAHYUDIN Dari KSU MANDIRI JAYA Kabupaten SIMALUNGUN
  53. RATIMAN SITAKAR Dari KSU KITA MERSADA Kabupaten PAKPAK BHARAT
  54. SUBARDI Dari KOP SAIYO SAKATO Sirandorung Kabupaten TAPANULI TENGAH
  55. YUSLIANA Dari Pemkab DELI SERDANG
  56. SATIANA Dari Pemkab DELI SERDANG
  57. JAIMAH Dari KSU BINTANG Kodya BINJAI
  58. BANBANG SUPRIADI Dari KSU BINTANG Kodya BINJAI
  59. YUSLAN Dari KSU PUTRI  Koday BINJAI
  60. M. IDRIS Dari UKM SEPAKAT Kabupaten LANGKAT
  61. SYAHRIAL TANJUNG Dari UKM MANDIRI Kodya TEBING TINGGI
  62. MASTURI ARIFAH Dari UKM PANDU KENCANA 
  63. JOSUA P. ARUAN Dari KSU BINTANG FAJAR Kodya PEMATANG SIANTAR
  64. SASTRA KEMIT Dari KSU SUKMA  Kabupaten KARO
Berdasarkan UU NO. 20 TAHUN 2008 TENTANG USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH, Kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah adalah sebagai berikut:

1. USAHA MIKRO:
  • Memiliki Kekayaan Bersih paling banyak Rp 50.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
  • Memiliki Hasil penjualan paling banyak Rp 300.000.000 / Tahun
2. USAHA KECIL
  • Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000 s/d   Rp 500.000.000  Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha
  • Memiliki Hasil penjualan lebih dari Rp 300.000.000 s/d  Rp 2.500.000.000 per Tahun
3. USAHA MENENGAH
  • Memiliki Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000 s/d  Rp10.000.000.000  Tidak termasuk Tanah dan bangunan tampat Usaha
  • Memiliki hasil penjualan lebih dari Rp 2.500.000.000  s/d  Rp 50.000.000.000  per Tahun
Usaha mikro - kecil dan menengah merupakan jenis usaha yang menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki daya tahan dan fleksibilitas yang lebih baik dalam menghadapi dinamika kehidupan ekonomi suatu negara.  Perkembangan usaha mikro - kecil dan menengah terus meningkat. Secara sektoral, sekitar 60% dari total usaha kecil - mikro adalah usaha yang bergerak dibidang pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan. Kemudian sekitar 23% bergerak disektor perdagangan, hotel dan restoran dan sekitar 7% bergerak dibidang industri pengolahan dan komunikasi dan sisanya tersebar disektor pertambangan dan penggalian, jasa keuangan, bangunan, listril dan air bersih.
Di era globalisasi saat ini, sektor usaha mikro - kecil dan menengah memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi kompetitif dan berintegrasi dengan perekonomian modern. Banyak contoh UKM yang telah membuktikan keunggulan mereka dan mampu menjadi sumber kehidupan rakyat, yang pada gilirannya justru akan memperkokoh perekonomian nasional.
Beberapa UKM tersebut antara lain:
  1. Produk-produk UKM lokal Jatim terus bergerilya menggali potensi pasar di luar negeri. Hal ini dilakukan untuk menghempang serbuan produk China pasca China - Asean Free Tade Agreement ( CAFTA ). Satu diantara strateginya adalah menggandeng PT. Angkasa Pura I bandar Juanda sebagai penyedia ruang pamer. Ada sekitar 34 unit UKM yang berpameran disana dari beragam daerah Jatim dan Bali ( Pos Kota, Maret 4, 2010 )
  2. Usaha budi daya jamur umumnya berlokasi di kawasan daaran tinggi, sekurangnya pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut ( DPL ) serta pada suhu  dan kelembaban udara tertentu. Namun pola budidaya jamur kayu yang dilakukan perusahaan jamur "PAYUNG MANFAAT" mementahkan teori itu. Perusahaan yang berbasis di Desa Sumberdiren, Kec. Garum, Kab. Blitar Jawa timur, mampu memproduksi jamur kayu di kawasan dataran rendah. Disebabkan karena budidaya jamur tersebut merupakan usaha yang langka saat itu, harga jual jamur pun tergolong tinggi. ( Jurnal Diskop PKM, Prov. Jatim )
  3. Usaha ternak Kelinci yang diawali dengan hobi memelihara kelinci, berkembang menjadi usaha yang menjanjikan untuk mengembangkan usahanya. Ibu Nuning ( Pengusaha ) mendapatkan bantuan modal kerja sebesar Rp 60 juta dari PT.  Rekayasa Industri melalui UKM Center Fakulas Ekonomi UI. Modal kerja ini digunakan untuk membeli indukan, membeli mesin pembuat pakan dan membuat kandang baru. Usaha yang semakin berkembang ini, membuat ibu Nuning semakin berfikir kreatif menciptakan peluang usaha baru. Setelah mengikuti beberapa pelatihan dan bertemu beberapa pengusaha makanan, maka diputuskan rencana kedepan adalah pengembangan bakso dan sosis dari daging kelinci dan pembuatan kompos. Sambil memperkuat peternakan dan pembuatan pakan kelinci. Demikian perjalanan dari seorang hobi yang menjadi pengusaha ternak kelinci. Saat ini usaha yang dijalankan ibu Nuning ini beromset Rp 40 juta per bulannya, sedangkan untungnya sekitar Rp 20 juta perbulan. (UKM Center FE-UI 10 Maret 2009)
Misi Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, yaitu:
  • Meningkatkan peran Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sebagai pusat perumusan kebijakan dan koordinator pemberdayaan koperasi dan UKM dalam mendorong kebangkitan ekonomi nasional
  • Mewujudkan kemandirian koperasi dan UKM sebagai pelaku strategis dalam perekonomian nasional melalui peningkatan akses kepada sumber daya produktif dalam rangka pemulihan ekonomi dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan berbasis pada sumber daya alam dan sumber daya manusia yang produktif, mandiri, maju dan berwawasan lingkungan.
  • Meningkatkan peran koperasi dan UKM sebagai penopang ekonomi nasional yang kokoh dalam rangka kebangkitan ekonomi nasional serta mendorong dan memfasilitasi pengembangan, pemanfaatan dan peningkatan nilai tambah sumber daya koperasi dan UKM.
  • Mendorong partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam kerangka pemberdayaan koperasi dan UKM secara terpadu.

Untuk mencapai visi dan misi tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM telah menyususn program opersional berupa kebijakan-kebijakan diantaranya:
  1. Program penumbuhan iklim usaha yang kondusif
  2. Program peningkatan akses kepada sumber daya  produktif
  3. Program pengembangan kewirausahaan yang berkeunggulan kompetitif
  4. Program peningkatan partisipasi masyarakat dan dunia usaha dalam pemberdayaan koperasi dan UKM secara terpadu
Kendala UKM:
  1. Terbatasnya kemampuan SDM UKM untuk menyerap dan mengaplikasikan kebijakan yang sudah ada.
  2. Kecenderungan iklim politik dan ekonomi yang tidak kondusif juga mempengaruhi upaya pengembangan UKM.
  3. Relatif rendahnya tingkat kepedulian pembina dan instansi terkait terhadap upaya pengembangan UKM di masing-masing unti kerja.
  4. Kondisi perdagangan bebas ( Arus globalisasi ) menuntut UKM tidak hanya sekedar tetap eksis bertahan, akan tetapi juga dituntut mampu meningkatkan pelayanan dan produktivitas usahanya sehingga dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.
  5. Adanya kesenjangan struktural yang cukup lebar antara UKM dengan usaha besar dalam perekonomian nasional, karena ketidak seimbangan laju pertumbuhan keduanya.
  6. Masih ditemukan tumpang tindih pelaksanaan peraturan daerah dan pusat.
  7. Masih lemahnya daya saing UKM baik di tingkat lokal, regional, nasional dan global.
  8. Rendahnya jiwa kewirausahaan pelaku UKM sehingga kemampuan untuk melakukan inovasi dan diversifikasi usahan sangat rendah.
Peluang UKM:
  1. Adanya keberpihakan pemerintah untuk mengembangkan UKM sebagaimana yang diamanatkan dalam GBHN dan Propenas.
  2. Adanya Keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk mengembangkan UKM sebagai motor penggerak perekonomian daerah.
  3. Adanya kemauan politik yang luas untuk mendukung upaya pemberdayaan dan pengembangan UKM.
  4. Pengembangan usaha UKM dibidang agrobisnis, agroindustri, dan kerajinan industri.
Demikianlah hal-hal yang didapat oleh Tenun Angel dalam Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pengelola Koperasi dan UKM.
Key: Diklat Koperasi dan UKM, Pelatihan Koperasi dan UKM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar